Kamis, 12 Januari 2012

Ketika Besujud

Bintang-bintang dan Pepohonan keduanya
Bersujud…
Langit luas menjadi atap tanpa penyanggah.
Bumi menjadi hamparan luas tuk istirahat manusia.
Hewan, buah-buahan dan tumbuhan menjadi objek makanan manusia.
Dan masih banyak lagi rizki yang terlimpah bagi makhluk bernama manusia. Maka karunia mana lagi yang engkau kan dustakan ?
Pada awal mula penciptaan Adam As. Allah SWT memerintahkan Malaikat untuk bersujud pada Adam As.
Karena konsep sujud selain pendekatan diri, ia juga merupakan sebuah ketaatan atas perintah Sang Pencipta. Dengan bersujud, nilai ketaatan menjadi sebuah derajat tinggi di sisi Allah SWT. Tentunya sujud
yang dilandasi keikhlasan dan rasa Tuk berkomunikasi dengan Rabbul Izzati.

Bersujud kala shalat bukan suatu gerakan yang tak mengandung makna. Menempelkan kening dengan lama, berharap terdapat bekas hitam agar dipandangsebagai ahli sholat, adalah suatu yang hina.
Bersujud dihadapan Allah SWT adalah peluang untuk melakukan komunikasi dengan Sang Khalik. Kedekatan seorang hamba dengan Penciptanya dapat diuji dari cara komunikasi saat bersujud dihadapan-Nya.
Berbedadengan manusia, semakin banyak dipinta, dimohon, didekati, Allah SWT semakin dekat dan meridhoi gerak langkah kita. Sebaliknya, semakin jarang kita memohon dan meminta, maka predikat sombong disandangnya.

Saat kening ditempelkan diatas sajadah, saat itulah jiwa kita merasakan kerdil dari segalanya. Terlalu banyak kepongahan diri, kesombongan hati, dan pendustaan pada risalah Nabi. Memohon ampun, mencurahkan
masalah, bersyukur adalah aktivitas yang menentramkan jiwa kala kekhusyuan meliputi sujud kita. Biarkan airmata menetes dibumi kala sujud, daripada mengalir kala api memanggang diri. Biarkan hidung kita merapat bumi, daripada menunggu hidung terhimpit bumi kelak. Biarkan sujud kita bermakna. Memohon, meminta serta mengisak dihadapan limpahan kasih sayang Allah SWT.

Tak ada penghalang antara kita dan Dia. Tak ada jembatan penghantar doĆ¢ kita pada-Nya.
Semuanya dapat kita lakukan melalui sujud dengan sebenar-benar sujud. Totalitas diri dalam bermunajat adalah point dahsyat guna mendapatkan segalanya.
Khusyuk dan mengaku adalah point penting lain dalam bersujud. Semoga Allah SWT selalu menanamkan rasa khusyuk dalam sujud-sujud kita. Amien....

Selasa, 03 Januari 2012

Perjalanan Seekor Burung Pipit

Ketika musim kemarau baru saja mulai, seekor Burung Pipit mulai merasakan tubuhnya kepanasan, lalu mengumpat pada lingkungan yang dituduhnya tidak bersahabat. Dia lalu memutuskan untuk meninggalkan tempat yang sejak dahulu menjadi habitatnya, terbang jauh ke utara yang konon kabarnya, udara disana selalu dingin dan sejuk.
Benar, pelan-pelan dia merasakan kesejukan udara, makin ke utara makin sejuk, dia semakin bersemangat memacu terbangnya lebih ke utara lagi. Terbawa oleh nafsu, dia tak merasakan sayapnya yang mulai tertempel salju, makin lama makin tebal, dan akhirnya dia jatuh ke tanah karena tubuhnya terbungkus salju. Sampai ke tanah, salju yang menempel di sayapnya justru bertambah tebal. Si Burung pipit tak mampu berbuat apa apa, menyangka bahwa riwayatnya telah tamat.
Dia merintih menyesali nasibnya. Mendengar suara rintihan, seekor Kerbau yang kebetulan lewat datang menghampirinya. Namun si burung kecewa mengapa yang datang hanya seekor Kerbau, dia menghardik si Kerbau agar menjauh dan mengatakan bahwa makhluk yang to lol tak mungkin mampu berbuat sesuatu untuk menolongnya.
Si Kerbau tidak banyak bicara, dia hanya berdiri, kemudian kencing tepat diatas burung tersebut. Si Burung Pipit semakin marah dan memaki-maki si Kerbau. Lagi-lagi si Kerbau tidak bicara, dia maju satu langkah lagi, dan
mengeluarkan kotoran ke atas tubuh si burung. Seketika itu si Burung tidak dapat bicara karena tertimbun kotoran kerbau. Si Burung mengira lagi bahwa dia akan mati karena tak bisa bernapas.
Namun perlahan lahan, dia merasakan kehangatan, salju yang membeku pada bulunya pelan-pelan meleleh oleh hangatnya kotoran kerbau, dia dapat bernapas lega dan melihat kembali langit yang cerah. Si Burung Pipit berteriak kegirangan, bernyanyi keras sepuas puas-puasnya.
Mendengar ada suara burung bernyanyi, seekor anak kucing menghampiri sumber suara, mengulurkan tangannya, mengais tubuh si burung dan kemudian menimang nimang, menjilati, mengelus dan membersihkan sisa-sisa salju yang masih menempel pada bulu si burung. Begitu bulunya bersih, si Burung bernyanyi dan menari kegirangan, dia mengira telah mendapatkan teman yang ramah dan baik hati.
Namun apa yang terjadi kemudian, seketika itu juga dunia terasa gelap gulita bagi si Burung, dan tamatlah riwayat si Burung Pipit ditelan oleh si Kucing.
***
Dari kisah ini, banyak pesan moral yang dapat dipakai sebagai pelajaran, diantaranya :
1. Halaman tetangga yang nampak lebih hijau, belum tentu cocok buat kita.
2. Baik dan buruknya penampilan, jangan dipakai sebagai satu-satunya ukuran.
3. Apa yang pada mulanya terasa pahit dan tidak enak, kadang-kadang bisa berbalik membawa hikmah yang menyenangkan, dan demikian pula sebaliknya.
4. Ketika kita baru saja mendapatkan kenikmatan, jangan lupa dan jangan terburu nafsu, agar tidak kebablasan.
5. Waspadalah terhadap orang yang memberikan janji yang berlebihan.

jalan peminang bidadari

Mereka bilang jalan-jalan.
Lebih dari itu ku yakini ini adalah sebuah persiapan.
Persiapan untuk sebuah perjalanan.
Persiapan yang sampai pada titik mana aku berhenti tak pernah aku pikirkan.
Karena persiapan adalah sebuah proses, dan proses tak kan pernah aku biarkan ia terhenti di perjalanan.
Katakanlah: “Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Ankabut: 20)
Alam bebas, di sanalah kau menyadari siapa dirimu sebenarnya dan siapa sebenarnya kawanmu serta kau akan menyadari siapakah Allah
Menyalurkan hobi dan senang-senang saja kau.
Ini bukanlah sekedar hobi atau senang-senang saja kawan,
Ini adalah sebuah persiapan…
Persiapan untuk meninggalkan dunia yang penuh dengan kesenangan-kesenangan yang semu.
Persiapan untuk menunjukkan keberartian tulang-tulang berserakan ini di hadapan Rabbnya.
Persiapan yang ku lakukan dengan kebahagiaan menjalankannya.
Kalau lah ini semua untuk jalan-jalan saja atau sekedar menyalurkan hobi bermain di alam, maka saksikanlah bahwa kau takkan melihat ku berlama-lama di sini.
“Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan. Peliharalah apa-apa yang menguntungkan kamu dan mohonlah pertolongan Allah, dan jangan lemah semangat (patah hati). Jika ditimpa suatu musibah janganlah berkata, “Oh andaikata aku tadinya melakukan itu tentu berakibat begini dan begitu”, tetapi katakanlah, “Ini takdir Allah dan apa yang dikehendaki Allah pasti dikerjakan-Nya.” Ketahuilah, sesungguhnya ucapan: “andaikata” dan “jikalau” membuka peluang bagi (masuknya) karya (kerjaan) setan.” (HR. Muslim)
Dibutuhkan lebih banyak KEBERANIAN untuk menghadapi kehidupan sehari-hari yang sebenarnya lebih kejam daripada bahaya pendakian yang nyata, Tetapi dibutuhkan lebih banyak KETABAHAN untuk bekerja di kota daripada mendaki gunung Yang tinggi .
Ya, saya yakini ini adalah persiapan, persiapan yang mungkin tak ada ujung hingga aku lah yang paling layak dan pantas berada di barisan terdepan menjemput bidadari menggapai surga, bersama Rasulullah bertemu dengan Allah.
Inilah jalan yang ku tempuh.
Jalannya para pejuang yang tidak semua orang senang mengikutinya.
Jalan yang berliku penuh rintangan dan ancaman.
Jalannya para pejuang yang rindu bertemu Rabbnya.
Jalan para peminang bidadari.
Kematian.. Kita yang merencanakan, Allah yang menentukan. Oleh karenanya, rencanakanlah kematian yang indah, kematian orang-orang yang rindu bertemu Rabbnya, Sehingga Allah tak sungkan menyambut kerinduan tersebut dan menetapkan kematian indah yang diinginkan setiap muslim
“Sesungguhnya, Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur`an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) dari Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah: 111)
Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang mati dan dirinya tidak pernah berjihad dan tidak pernah meletakkan dalam dirinya keinginan untuk berjihad maka dia mati dalam cabang kemunafikan.“ (Hadits Riwayat Imam Muslim)
Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi. Ya Allah kubersimpuh di hadapan-Mu dan kupanjatkan Doa: “Ya Rabb Wafatkanlah aku di medan Jihad atau di medan Dakwah atau dengan selemah-lemahnya aku, wafatkanlah aku dalam husnul khatimah”, aamiin.

Jika telur pecah

Jika telur pecah karena faktor eksternal
Berarti kehidupannya berakhir
Jika telur pecah karena faktor internal
Berarti ada kehidupan baru dimulai
“SESUATU YANG AGUNG SELALU DIMULAI DARI DALAM”
DR. Salman Audah, seorang ulama’ dan pemikir dari Saudi Arabia berkata:
Kita wajib percaya bahwa kita diciptakan bukan:
Untuk gagal
Untuk bersedih, atau
Untuk menjadi manusia-manusia tanpa tujuan
Kita wajib percaya bahwa keberadaan kita bukanlah kebetulan
Bukan pula sekedar suatu angka
Keberadaan kita adalah karena adanya suatu keperluan
“SAYA ADA KARENA ALAM SEMESTA MEMERLUKAN SAYA”
Ambillah ibrah dari harimu
Jadikan kemaren sebagai pengalaman
Dunia adalah persoalan matematik
Bubuhkan tanda – capek dan sengsara
Bubuhkan tanda + cinta dan kesetiaan
Niscaya Tuhan pemilik langit akan menolong dan memberikan taufiq kepadamu
Jika engkau sujud, sampaikan kepada-Nya seluruh rahasiamu
Jangan dengarkan orang-orang di sekelilingmu
Bisiki Dia dengan air matamu
Dan hatimu adalah kekayaanmu
Dan Dia melihat kepadanya
Jangan berkata: dari mana aku mulai
Ketaatan kepada-Nya adalah titik awal
Jangan berkata: mana jalanku
Syari’at Allah adalah penunjuk jalan
Jangan berkata: di mana kenikmatanku
Cukulah syurga Allah sebagai jawabannya
Jangan berkata: besok aku akan memulai
Bisa jadi itulah akhir perjalananmu
Dunia itu tiga hari:
Sehari telah kita lalui dan tidak akan kembali
Hari ini yang tidak akan abadi, dan
Besok, yang kita tidak tahu akan bersama siapa? Dan di mana?
Saat seseorang mengucapkan kata-kata yang tidak pantas kepadamu
Jangan marah..senyumlah..sebab ia telah mengungkapkan jati dirinya, sehingga engkau tidak perlu capek menggalinya
Dan biasakan lidahmu untuk mengucapkan:
Allahummaghfirli (ya Allah, ampuni daku)
Sebab ada saat-saat tertentu Allah SWT tidak menolak permohonan siapa pun.